Pentingnya Berorganisasi didalam dunia pendidikan

Sebelum menjamah tentang berorganisasi sebaiknya kita harus mengetahui yang namanya pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu cara meningkatkan kwalitas serta mutu individu atau secara umum tujuan adanya pendidikan adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan itu ada 2 yaitu formal dan informal, pendidikan formal adalah pendidikan yang diwadahi oleh yang namanya suatu lembaga misalkan sekolah, kampus, dll. Sedangkan pendidikan non formal adalah pendidikan didalam masyarakat dan keluarga yang tidak terikat oleh yang namanya lembaga. Pendidikan memiliki pengaruh yang sangat besar bagi pengembangan potensi setiap peserta didik. Namun pendidikan itu akan mampu mendewasakan manusia. Bagaiamana tidak ketika kita melakukan ssuatu baik di sekolah , masyarakat, dan keluarga kita sudah mendapatkan yang namanya pengetahuan. Namun ketika kita mengatakan mengenai pendidikan maka tak akan lupa mengenai organisasi yang ada didalamnya misalkan organisasi intra ataupun intra.

Organisasi adalah suatu tempat atau wadah yang mampu memfasilitasi pengetahuan dan potensi diri. Apabila kita mengatakan apa kaitannya pendidikan dan organisasi, misalkan kita ambilkan contoh sebuah bangunan rumah dapat dikatakan(pendidikan) sedangkan genteng, pondasi , pintu dll dapat dikatakan sebagai (organisasi). Jadi pendidikan tidak lepas dengan organisasi karena ketika kita mengetahui sebenarnya didalam organisasi menyimpan jutaan bahkan ribuan pengetahuan yang harus digali. Organisasi merupakan salah satu pendukung atau merupakan salah satu alat untuk meningkatkan yang namanya kemampuan diri. Kalau kita sadar pendidikan di sekolah hanya 20% saja sisa nya di masyarakat dan di organisasi. Kalau kita logika kan apakah kita sudah puas hanya belajar dikampus yang notabenya hanya 20%? Saya rasa kaum pendidik akan marah dan kesal apabila dikatakan bangga hanya 20% saja setiap hari nya melakukan proses pendidikan. Lha maka disinilah organisasi sangat dibutuhkan peranannya. Sehingga masuk didalam organisasi kita akan memiliki persaingan (musuh positif) untuk meningkatkan kwalitas kita. Dimana persaingan itu akan mampu mengembangkan serta meningkatkan minat belajar.

Sangat begitu ber artinya pendidikan da organisasi guna meningkatkan yang namanya kesempurnaan dalam hidup. Dengan beriringnya waktu tak ada suatu pendidikan yang salah atau tidak benar. Dimana pendidikan itu akan mampu mendewasakan manusia. Serta dengan pendidikan sebagai modal kita untuk terus menunjukkan kwalitas bangsa untuk lebih baik dan mampu bersaing dengan negara lain.

Pendidikan berorganisasi sangat penting untuk kaum pelajar kita karena banyak manfaat yang dapat kita ambil, berikut  salah satu manfaat berorganisasi bagi mahasiswa yaitu :

1.      Menambah pengalaman

2.      Dengan menjadi anggota panitia suatu kegiatan, kita mendapat pengalaman berorganisasi. Bagaimana bekerja dalam komunitas yang terdiri dari individu-individu majemuk, beraneka ragam latar belakang dan pola pikir. Ada yang berpikir cepat dan nyambung dengan pikiran kita, namun ada juga yang lemot dan enggak nyambungnyambung.

3.      Dengan kesibukan tambahan ini, mau tidak mau kita harus belajar strategi menyatukan visi, membagi kerja, dan menjalankan tugas. Istilah kerennya, job description masing-masing tugas harus jelas. Berbagai benturan yang mungkin terjadi saat menyatukan visi, tentu akan menjadi tambahan pengalaman tersendiri. Begitu pula saat pembagian kerja, kita menjadi terbiasa untuk bekerja secara team work, saling membahu, mendukung satu dengan lainnya.

4.      Selain memperoleh pengalaman berorganisasi, kita juga mendapatkan pengalaman dan menambah wawasan dalam bidang yang kita kerjakan. Misalnya, bila bertugas sebagai seksi publikasi, kita akan mendapat pengalaman bagaimana berhubungan dengan orang lain di luar kelompok sendiri, bagaimana mempromosikan kegiatan yang kita buat dan media yang akan digunakan.

5.      Bergabung dengan kepanitiaan suatu kegiatan tentu membuat kita harus berinteraksi dengan banyak orang. Proses interaksi ini membuat kita menjadi kenal dan dikenal banyak orang. Dengan kata lain, melalui pergaulan yang luas, kita akan memiliki banyak teman.

 2. Sikap mental

Kegiatan di luar sekolah juga membentuk sikap mental positif, misalnya kedisiplinan, ketekunan, kejujuran, dan percaya diri. Setiap kerja pasti ada target waktu (deadline) yang harus dicapai. Dengan adanya job description kita harus bisa memimpin diri sendiri, menentukan skala prioritas dan disiplin dalam menjalankan rencana kerja agar selesai sebelum target waktu (deadline) yang ditentukan.

Selain kedisiplinan, ketekunan kita juga terasah. Tidak semua tugas yang menjadi tanggung jawab, mudah dilaksanakan. Kadangkala ada tugas yang membutuhkan ketekunan, seperti mewawancarai orang penting yang sulit ditemui. Bila tidak tekun tugas kita tidak terselesaikan.

Jabatan yang kita emban berhubungan dengan kepercayaan. Dalam melaksanakan tugas, kita diberi kepercayaan, bisa berupa wewenang atau materi. Kita dituntut bersikap jujur, tidak menyalahgunakan kepercayaan yang telah diberikan. Hal ini membutuhkan keberanian untuk melawan keinginan negatif dan melatih kejujuran kita.

Dengan pengalaman yang kita dapatkan saat berorganisasi, secara sadar maupun tidak, tingkat kepercayaan diri kita juga meningkat. Kepercayaan diri yang tinggi ini amat berguna saat kita harus melangkah dan menentukan sesuatu. Bila kita percaya diri, maka kita akan lebih berani dalam menghadapi segala situasi.

Keuntungan tambahan

Di luar semua itu, ternyata masih ada keuntungan tambahan yang bisa kita dapatkan dari kegiatan berorganisasi di sekolah. Keuntungan tambahan itu adalah suvenirsuvenir yang dapat kita koleksi untuk dikenang di masa depan. Suvenir-suvenir itu dapat berupa kaus, kartu kepanitian, bandana, topi dan lain-lain. Benda - benda yang sekilas tidak berharga itu mungkin bisa menjadi berharga karena menyimpan kenangan yang tidak tergantikan.

Namun, pada akhirnya betapa pun positifnya berorganisasi di sekolah, kewajiban utama kita sebagai pelajar adalah belajar. Kemampuan berorganisasi hendaknya disertai dengan kemampuan mengatur waktu dengan baik, agar kita dapat mendapatkan semua manfaat berorganisasi tanpa mengorbankan prestasi.